Agar anak tidak mudah sakit
Ada sedikitnya 6 cara yang bisa kita ambil dari contoh bagaimana Rasulallah menjaga kesehatan anak agar anak tidak mudah sakit, diantaranya,Mengajak anak berolahraga
Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang & memanah (Riwayat Sahih Bukhari/Muslim)- Mengajarkan berenang selain bermanfaat untuk mempertahankan hidup dalam air juga bermanfaat untuk meningkatkan stamina dan daya fikir melalui keselarasan gerak antara tubuh, tangan, dan kaki saat berenang.
- Memanah bermanfaat untuk melatih emosi & pikiran dengan menitik beratkan pada latihan body balancing. Secara tidak langsung, memanah melatih anak untuk tenang dalam menstabilkan emosi, karena individu yang tidak tenang, gopoh, pemarah, kurang sabar atau kurang sehat mentalnya tidak akan menjadi pemanah yang baik.
- Berkuda bermanfaat untuk seluruh anggota tubuh badan dari kepala hingga ke kaki, dari fisik hingga mental. Gerakan berlari kuda merangsang seluruh anggota tulang rangka, otot-otot, organ-organ viseral, sistem saraf, sistem voluntary maupun involuntary, secara optimal.
-
Membiasakan Bersiwak
"Siwak mensucikan mulut dan disukai Allah" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). - Bersiwak dapat menghilangkan sedikitnya 5 macam penyakit yang disebabkan oleh kuman yang terdapat pada mulut. Salah satunya seperti bakteri Streptococcus yang menyebabkan demam rematik.
- Membuat gigi terlihat putih bersinar.
- Mengobati luka dan peradangan gusi.
- Mencegah pertumbuhan kuman dengan menambah kadar asam pada mulut.
- Mengangkat plak-plak pada gigi, dan
- Mencegah penyakit mulut, gigi, dan gusi.
Memotong Kuku
Kuku bisa menjadi sarang kuman terutama pada anak yang lebih banyak menyentuh barang barang yang dia temui.
Baik Makan dan Minum
Etika makan dan minum tidak lepas dari kajian para ulama yang semuanya bersumber dari Rasulullah saw, yang di antara lain adalah memulai dengan basmallah, dan larangan meniup makanan dan minuman dalam keadaan panas.
Cukupi Kebutuhan Tidur
Tidur adalah salah satu kebutuhan terpenting bagi tubuh dan jiwa, sekaligus merupakan nikmat dari Allah SWT yang tidak ternilai, dan memiliki waktu tidur yang cukup bukan rahasia lagi merupakan salah satu hal penting dalam menjaga kesehatan.
Mencuci Tangan Setelah Tidur
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال : إذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ فِي أَنْفِهِ مَاءً , ثُمَّ لِيَنْتَثِرْ , وَمَنْ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ , وَإِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا فِي الإِنَاءِ ثَلاثاً ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ .
[وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ : فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمِنْخَرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ ]
[وَفِي لَفْظٍ : مَنْ تَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْشِقْ ]
Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda). (Riwayat Muslim).
Diantara olahraga yang dicontohkan untuk diajarkan pada anak adalah berenang, memanah, berkuda, gulat, dan lari. Berikut sedikit penjelasannya,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : { لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ وُضُوءٍ } أَخْرَجَهُ مَالِكٌ وَأَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ . وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ.
Dari Zaid bin Khalid al-Juhanni, beliau berkata “saya mendengar Rasulullah saw, berkata: “ jika saja tidak memberatkan umatku maka sungguh akan ku perintah mereka untuk bersyiwak setiap akan mendirikan shalat.” (HR: Malik, Ahmad dan An-Nasa’i. Ibnu Khuzaimah menshahihkannya)
Berikut manfaat dari bersiwak atau menyikat gigi
Selain dari tata cara makan dan minum, Rasulallah SAW juga mengajarkan, agar anak tidak mudah sakit, orangtua wajib hanya memberikan makanan yang baik untuk anak, baik dari segi gizi nya, dan baik dari sisi sumber makanan nya (halal)
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda; ”Apabila seseorang dari kalian berwudlu, hendaklah memasukkan air ke dalam hidungnya, kemudian menyemburkannya. Dan barangsiapa beristijmar, hendaklah mengganjilkan. Dan jika seseorang dari kalian bangun dari tidurnya maka hendaklah mencuci kedua (telapak) tangannya sebelum memasukkannya ke dalam bejana, tiga kali, maka sesungguh-nya seseorang dari kalian tidak mengetahui ke mana tangannya bermalam.” (HR. al-Bukhari, Muslim, dan Abu Daud)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِى الإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثًا فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda: “Jika salah seorang diantara kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah ia membenamkan tangannya ke dalam bejana sehingga ia mencucinya tiga kali, karena ia tidak tahu dimanakah tangannya waktu tidur itu berada.” (HR. Imam Muslim)
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نُوْمَةٍِ فَلاَ يُدْخِلْ يَدَهُ فِي اْلإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثَا، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِيْ أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
"Jika salah seorang kalian bangun dari tidurnya, maka jangan (langsung) memasukkan tangannya ke dalam bejana sampai dia mencucinya tiga kali, karena salah seorang kalian tidak tahu di mana tangannya bermalam." (HR. At-Tarmidzi)